TRADISI MAANTAR NIAT KE MAQBARAH SYEKH ABDURRAHMAN SIDDIK
Abstract
Maantar niat adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat di daerah Indragiri Hilir, Riau. Terdapat maqbarah (pemakaman) Syekh Abdurrahman Siddik, seorang ulama kharismatik asal Martapura Kalimantan Selatan, teladan masyarakat, mampu berpartisipasi dalam membina masyarakat. Tradisi mantar niat dilaksanakan dengan mengantar sesuatu berupa materi sebagai nazar atau janji. Konteks niat dengan arti nazarlah yang menjadi unsur utama dalam pengertian tradisi maantar niat ke tempat pemakaman Syekh Abdurrahman Siddik, materi yang diantar antara lain uang, makanan, atau hewan ternak sesuai niat masing-masing. Islam memandang nazar sebagai janji untuk berbuat baik, keharusan atau kewajiban berbuat kebaikan untuk dilaksanakan jika tujuan yang diinginkan tercapai. Dengan teori konstruksi sosial, berjenis yuridis-empiris, menggunakan pendekatan sosiologis, sehingga didapatilah bahwa latar belakang dan tujuan masyarakat melaksanakan tradisi maantar niat adalah melaksanakan nazar, berhajad, dan berziarah.