AMALAN DI HARI ARBA’ MUSTAMIR BULAN SAFAR (Tradisi Membaca Doa Nabi Yunus “Lā Ilāha Illā Anta Subĥānaka Innī Kuntu min al-Zhālimīn” 2375 Kali pada Masyarakat Matang Ginalon Pandawan)

  • Wardatun Nadhiroh

Abstract

Kepercayaan mengenai perkara sial atau bala pada sesuatu hari,
bulan dan tempat itu merupakan kepercayaan orang Jahiliyah
sebelum kedatangan Islam, Islam sendiri tidak mengajarkan
demikian.Namun karena Islam merupakan agama yang toleran
dengan konteks sosial-budaya masyarakat penganutnya, maka
selama hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip ajaran
Islam, keadaan yang demikian boleh saja dilakukan. Hal yang
sama berlaku pada pembacaan amalan tertentu yang tentunya
berasal dari al-Qur’an demi kepentingan tertentu pula, asal
tetap dijaga agar tidak menjadi hal yang berbau syirik.Amalan
atau suatu bacaan itu lebih baik jika dilakukan rutin setiap
hari, sedikit tetapi konsisten daripada banyak tetapi jarang. Ini
sesuai dengan ajaran yang diajarkan oleh Islam. Selama amalan
tersebut ada dasarnya dari al-Qur’an atau Hadis, baik yang
tersirat maupun tersurat, maka boleh-boleh saja seperti amalan
doa/tasbih Nabi Yunus
Published
2017-04-03
Section
Articles